Bersepeda Dengan Konsep BBTT
Bersepeda dengan konsep baik, benar, teratur dan terukur
Administrator 31 Oct 2024 202 Informasioleh : dr. Enriko H. Rawung, MARS
Presiden komunitas Germas Bersepeda
Founder germasbersepeda.com
Pesepeda aktif, anggota MCM (Manado Cycling Mania).
Beberapa kali kita mendapat kabar, seorang pesepeda meninggal, kena serangan jantung ketika bersepeda. Padahal kita tahu ybs sangat rajin berolah raga sepeda, kok bisa ?
Penyebabnya adalah karena tubuhnya, terutama jantungnya sudah tidak sanggup lagi beradaptasi dengan exercise yang dilakukan. Berbagai mekanisme kompensasi yang ada dalam sistem tubuhnya tidak sanggup lagi.
Artinya olah raga bersepeda yang semestinya baik, menjadi aktifitas yang mencelakainya bahkan merenggut nyawanya.
Lalu bagaimana caranya bersepeda yang aman?
Germas bersepeda memakai konsep BBTT. Konsep yang diperkenalkan oleh tim ahli germas bersepeda yang dikomandoi oleh dr. Agustevie Telew, MKes, AIFO , SpKKLP seorang pakar kedokteran olah raga yang kompeten dan bersertifikat ini akan menjamin anda tidak akan membahayakan diri anda selama bersepeda, jika dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
BBTT (baik, benar, teratur, terukur) adalah sebuah konsep yang simpel untuk diterapkan sehari-hari.
Mari kita urai.
- Bersepeda itu harus BAIK. Artinya olah raga bersepeda itu adalah jenis olah raga yang baik, tidak ekstrim dan membahayakan asalkan dilaksanakan dengan cara yang baik. Penekanannya di sini adalah bahwa kita bersepeda sesuai dengan kemampuan. Selain itu kita bersepeda di tempat yang aman. Tidak beresiko terjadinya kecelakaan, tidak di daerah bencana banjir dan tanah longsor. Juga diperhatikan bahwa kita bersepeda di lingkungan yang sehat, aman, nyaman, bebas polusi, dengan penerangan yang cukup.
- Bersepeda dengan BENAR. Dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan atau peregangan. Bersepeda disesuaikan dengan kondisi fisik medis, misalnya kalau penderita penyakit jantung dan hipertensi jangan bersepeda di tanjakan dengan beban yang berat. Penderita diabetes mellitus durasi gowesnya diperhatikan jangan terlalu panjang. Penderita arthritis dan berat badan berlebih jangan dikombinasikan dengan olah raga yang high impact. Begitu juga dengan penderita cedera tulang belakang dan sendi, jangan high impact, dan intensitas harus terkontrol. Penderita low back pain haruslah yang low impact. Dan untuk penderita penyakit paru, ginjal dan epilepsi janganlah bersepeda dengan intensitas yang tak terkontrol. Olah raga bersepeda cocok untuk penderita obesitas untuk menurunkan berat badan karena non impact.
- Bersepeda harus TERATUR. Maksudnya di sini adalah batas porsi anda bersepeda itu 3-5x seminggu. Selanjutnya anda harus menyusun jadwal dengan detil, dan menerapkn jadwal tersebut dengan disiplin. Contoh jadwal latihan dalam seminggu adalah hari senin anda memulainya bersepeda selama 30 menit pada zona latihan . Pada sore hari anda menkombinasikannya dengan stretching, dan latihan beban. Kemudian pada hari selasa anda istirahat tidak berolah raga. Hari rabu anda berolah raga stretching, dan latihan beban. Rabu sore anda bersepeda selama 30 menit pada zona latihan. Pada hari berikutnya yaitu hari kamis anda istirahat dan tidak berolah raga. Pada Jumat pagi anda bersepeda selama 30 menit pada zona latihan. Dan pada Jumat sore anda berolah raga streching dan latihan beban. Sabtu dan minggu anda memilih beristirahat bersantai di akhir pekan dan beribadah untuk kaum kristiani beribadah di hari minggu. Itulah konsep bersepeda yang terencana. Jadi olah raga bersepeda yang sehat adalah yang teratur dengan baik.
- Bersepeda harus TERUKUR. Dimulai dari bersepeda dengan frekuensi 3-5x seminggu. Kemudian intensitas bersepeda harus pada zona latihan yaitu denyut nadi anda berada pada angka 60-85% denyut nadi maksimal. Rumusnya adalah 220 dikurangi umur (220- umur). Jadi misalnya anda berumur 52 tahun, maka denyut nadi maksimal anda adalah 168x per menit. Maka zona latihan anda adalah 60 sd 85 % dikali 168, maka denyut nadi zona latihan anda berada pada angka 101 sd 143 x/menit. Jangan melewati angka itu. Di bawah 101 maka tidak efektif, di atas 143 anda bersepeda berlebihan. Tapi jika lewat-lewat sedikit tidak apa-apa, yang penting jangan terlalu.
Demikianlah panduan bersepeda dengan BBTT. Jadi jika anda bersepeda dengan BBTT, setelah berolah raga anda tidak sangat kelelahan, tidak sangat kelaparan, tidak sangat ngantuk. Aktifitas anda normal dan bugar anda masih bisa bekerja dengan normal. Maka jika dilakukan secara kontinyu dan konsisten maka tubuh dan jiwa anda makin sehat, awet muda dan jika Tuhan berkenan maka anda akan menikmati berkat umur panjang, bisa bersepeda sampai usia lanjut. Saya doakan, semoga!