Inilah Para Pemenang KOM Challenge GPPMP Minahasa Fun Bike 2018

Dalam  iven Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih (GPPMP) Minahasa Fun Bike yang digelar Sabtu, 24 November 2018 di Tondano dan Tomohon dilaksanakan sebuah kegiatan yang sangat menarik yang disebut Tomohon KOM Challenge.

Inilah Para Pemenang KOM Challenge GPPMP Minahasa Fun Bike 2018

Dalam  iven Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih (GPPMP) Minahasa Fun Bike yang digelar Sabtu, 24 November 2018 di Tondano dan Tomohon dilaksanakan sebuah kegiatan yang sangat menarik yang disebut Tomohon KOM Challenge, dimana hampir 50an cyclist dari ratusan peserta Minahasa Fun Bike adu kencang merebut jawara KOM Challenge sehingga layak disebut King of Mountain, sebuah gelar yang sangat bergengsi dikalangan para cyclist.

Awalnya peserta KOM Challenge bergabung dengan ratusan cyclist lainnya dalam iven Minahasa Fun Bike yang dilepas oleh Bupati Minahasa Royke O. Roring di Lapangan Sam Ratulangi Taman God Bless Minahasa di Pusat Kota Tondano. Dalam sambutannya Bupati Roy, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa iven fun bike ini tujuannya untuk membangun suasana hidup sehat secara bersama-sama dalam semangat mapalus, sembari tetap menghayati semangat kepahlawanan para pejuang. "Selain itu kegiatan bersepeda ini juga sekaligus menjadi salah satu promosi bagi daerah-daerah sehingga motto Sulawesi Utara Energy of Indonesia tidak hanya sekedar tagline tetapi terwujud nyata," urai Bupati Roy di sela-sela acara pembukaan. Pada kesempatan tersebut Bupati Roy Roring atas nama Gubernur mencanangkan tanggal 24 November sebagai Hari Bersepeda Sulut, seraya menyampaikan pesan Bapak Olly Dondokambey bahwa ke depan Hari Bersepeda Sulut akan dilaksanan iven bersepeda dengan banyak peserta dari dalam dan luar negeri.

Fabian Pascoal sebagai Ketua Panitia menyampaikan bahwa kegiatan mengambil rute yang melewati tempat-tempat bersejarah dan situs-situs parawisata dengan panorama alam minahasa yang indah "Kita ingin mengawinkan kegiatan olah raga bersepeda dengan parawisata sambil tetap mengobarkan semangat kepahlawanan," ujarnya ketika ditemui awak media di titik start.

Kisah KOM Challenge Yang Seru

Sementara itu para cyclist sangat menikmati rute yang disajikan panitia. Setelah start seluruh cyclist dalam suasana fun bike dengan kecepatan yang relatif pelan melewati Patung Korengkeng, Monumen Benteng Moraya selanjutnya menyusuri sebagian pesisir Danau Tondano, ke arah Remboken melewati Sumaru Endo dan selanjutnya melalui Desa Pulutan ke arah Kinali Kawangkoan, dan mampir untuk memberi penghormatan di pit stop 1 Monumen Tugu Pahlawan Perjuangan Merah Putih BW Lapian dan CH Taulu Kawangkoan. Setelah pit stop 1 keramahan para cyclist yang masih bisa pelan berakhir. Selanjutnya adalah rute KOM Challenge yang saling balap melewati tanjakan-tanjakan hebat menuju titik finish di Tomohon. Di sinilah keseruan itu dimulai. Masyarakat di Desa Kawangkoan dan desa lainnya sampai tanjakan Desa Woloan yang dilewati disuguhi tontonan yang menarik, sehingga tanpa dikomando secara spontan langsung menuju pekarangan di depan rumah mereka menyaksikan sekitar 50an cyclist bertarung memperebutkan gelar KOM Challenge.

Tepat pukul 16:00, panitia mengibarkan bendera start KOM Challenge di titik start di Tugu BW Lapian dan CH Taulu Kawangkoan. Ibarat mendengarkan sangkakala perang yang telah dibunyikan, tanpa babibu, langsung Royke Hendra, Novan Adrian dan Vari Suak dkk tancap gas menyelesaikan KOM challenge yang berjarak 20an km dalam waktu secepat-cepatnya.

Petarungan seru di kelas under 30 antara Novan Adrian, Kia Assa untuk finish pertama di Tugu Alfa Omega sangat seru. Dibayang-bayangi oleh Felix dan beberapa pesepeda lainnya terlihat mereka berada di barisan depan peleton KOM Challenge. Sementara itu kelas 40-45 sangat menarik untuk ditonton. Royke Hendra, Vari Suak dan Erwin Tumewu bersaing sangat ketat di kelas bergengsi ini. Terlihat Royke dan Vari memimpin paling depan dibayang-bayangi Erwin yang tidak rela gelar KOM tidak terebut. Sementara itu Enrico Rawung, Steve Wungkana, Wong KC dan beberapa cyclist lainnya di kelas berbeda juga berusaha tampil paling depan.

Akhirnya, Royke Hendra berhasil finish sebagai pemenang pertama kelas 40-45. Dia menyelesaikan rute ini dalam waktu tercepat mengalahkan pesepeda lainnya. Tak kalah seru, persaingan di kelas under 30 direbut oleh Novan Adrian, sementara di kelas 30-40 dijuarai oleh Erwin Chu. Di kelas 45-50 dimenangkan oleh Steve Wungkana, dan di kelas 50 tahun ke atas yang menjadi KOM adalah Musa yang populer di kalangan cyclist dengan panggilann akrab Mas Tomohon.

Setelah persaingan merebut KOM Challenge ini usai, seluruh peserta dihibur oleh pertunjukan musik yang menawan di titik finish. Di tempat ini dilanjutkan dengan pembagian doorprize dan hadiah para pemenang KOM Challenge.

“Suasana sangat bersahabat dan sejuk. Sangat enak untuk merilekskan badan setelah panas beradu cepat di KOM Challenge, sementara itu saya salut dengan panitia yang menyediakan tempat sampah di setiap water stop dan pit stop sehingga sampah tidak berseliweran di iven ini ,” tukas Vari Suak, cyclistsenior Manado Cycling Mania (MCM) yang dikenal kritis dan sangat rajin bersepeda rutin. 

Mayoritas peserta sangat puas menaklukkan jarak 45 km dengan elevasi hampir 800 meter ini. “Tanjakannya lumayan, adrenalin keluar dengan suasana race yang seru. Iven ini sangat memuaskan!” puji Wong, cyclist asal Manado.

Pujian juga dilayangkan oleh Royke Hendra yang mengaku sangat puas. “Hadiahnya langsung diterima di finish. Medalinya sesuai juara, yang juara 1 warna emas, juara 2 perak, dan juara 3 warna perunggu. Ini membuktikan iven ini dipersiapkan oleh panitia dengan sebaik-baiknya. Kalau tahun depan dibikin lagi saya akan ikut lagi,” janji pria ramah yang dikenal sebagai salah satu penggerak giat bersepeda di Sulut dan cukup dikenal di kalangan cyclist di Indonesia. Konon katanya jika Coach Royke --begitu biasanya dia disapa teman-temannya-- sudah dukung sebuah iven, pasti iven tersebut sukses dan banyak diikuti peserta, karena biasanya selain sebagai peserta dia juga dimintai pendapat teknis seperti rute dll oleh panitia. Dan teman-teman yang akan ikut iven bersepeda di beberapa kota di Indonesia sering meminta bantuannya untuk coaching dalam rangka persiapan mengikuti iven tertentu.

Sementara itu pelopor germas bersepeda dr Enriko H. Rawung, MARS menyatakan iven ini berlangsung sangat sukses dan mengucapkan banyak selamat dan terima kasih kepada panitia yang bersusah payah menyelenggarakan iven dalam suasana tahun politik ini. Biasanya suasana menjelang pileg dan pilpres relatif memanas karena orang-orang di berbagai tempat setiap saat membicarakan isu politik. Tanpa panitia sadari mereka telah melaksanakan iven yang mendinginkan suasana politik yang disebut cooling system. “Kegiatan ini juga sebagai penyeimbang politik yang semakin memanas, beberapa kalangan menyebutnya cooling sistem, agar ada keseimbangan, masyarakat membutuhkan adanya mesin-mesin pendingin biar Pemilu 2019 berjalan aman dan lancar,” harapnya di tangga podium setelah sanggup merebut juara 2 kategori usia 45-50 tahun KOM Challenge. "Iven bersepeda seperti ini so pasti sangat menyehatkan," tutup mantan direktur RSUD Noongan yang saat ini dipercayakan sebagai salah satu kabid di RSJ Ratumbuysang.

 

Inilah daftar pemenang Tomohon KOM Challenge :

Kategori < 30 tahun :

Juara 1 : Novan Adrian (MCM Manado)

Juara 2 : Felix (Tomohon)

Juara 3 : Kia Assa (MCM Manado)

 

Kategori 30-40 tahun :

Juara 1 : Erwin Chu (MCM Manado)

Juara 2 : Cherish Mumek (MCM Manado)

Juara 3 : Wong KC (MCM Manado)

 

Kategori 40-45 tahun :

Juara 1 : Royke Hendra K (MCM Manado)

Juara 2 : Vari S (MCM Manado)

Juara 3 : Erwin T (MCM Manado)

 

Kategori 45-50 tahun :

Juara 1 : Steve O. Wungkana (MCM Manado)

Juara 2 : Enrico Rawung (MCM Manado)

Juara 3 : Jenri (MCM Manado)

 

Kategori >50 tahun :

Juara 1 : Musa (Tomohon)

Juara 2 : Tony A (Germas Bersepada)

Juara 3 : Hofni (MCC Manado)

 

 

 

 

Share